Ayo generasi muda kita buktikan bahwa kita bisa, untuk
tidak mengecewakan Negara ini ….
Berwawasan Yes, No untuk Narkoba …. Gunakan hidup
ini untuk mencari ilmu supaya berwawasan yang tinggi. Kitakan anak gaul jadi ga
mau pake yang gituan lu anak katro ko mau pake yang gituan … sibukan diri
dengan kegiatan yang bermanfaat.
Medingan bebas, bisa berexpresi apa aja dari pada
sex bebas dosa … banyak banyak cari aktivitas supaya terhindar dari perbuatan
maksiat, makanya gaul jangan berdua aja ….
PENCEGAHAN
AIDS :Pada prinsipnya, pencegahan dapat
dilakukan dengan cara mencegah penularan virus AIDS. Karena penularan AIDS
terbanyak adalah melalui hubungan seksual maka penularan AIDS bisa dicegah
dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual. Pencegahan lain adalah melalui
pencegahan kontak darah, misalnya pencegahan penggunaan jarum suntik yang
diulang, pengidap virus tidak boleh menjadi donor darah.Secara ringkas,
pencegahan dapat dilakukan dengan formula A-B-C. A adalah abstinensia, artinya
tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. B adalah be faithful, artinya
jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja. C adalah
condom, artinya jika memang cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka harus
digunakan alat pencegahan dengan menggunakan kondom. ih amit-amit
PREDIKSI
YANG AKAN DATANG : Tahun 2000, diperkirakan jumlah
kasus HIV/AIDS akan meningkat menjadi 30-40 juta orang dan pertambahan kasus
baru terbanyak akan ditemukan di Asia Selatan dan Tenggara.Di negara industri
telah terlihat penurunan jumlah kasus baru (insidens) per tahun. Di Amerika Serikat, telah turun dari
100.000 kasus baru/tahun menjadi 40.000 kasus baru/tahun. Pola serupa juga
terlihat di Eropa Utara, Australia dan Selandia Baru.Penurunan kasus baru
berkait dengan tingkat pemakaian kondom, berkurangnya jumlah pasangan seks dan
memasyarakatnya pendidikan seks untuk remaja.
Penurunan infeksi HIV juga terjadi sebagai dampak
membaiknya diagnosa dini dan pengobatan yang adekwat untuk penyakit menular
seksual (PMS). Di Tanzania, daerah yang pelayanan PMSnya berjalan baik
mempunyai insidens HIV yang 40% lebih rendah. Penelitian di Pantai Gading,
Afrika memperlihatkan bahwa pengobatan PMS juga mengurangi viral load sehingga
mengurangi infectivity.
TAHAPAN PANDEMI AIDS :Pada awalnya dimulai dengan penularan
pada kelompok homoseksual (gay). Karena diantara kelompok homoseksual juga ada
yang biseksual, maka infeksi melebar ke kelompok heteroseksual yang sering
berganti-ganti pasangan.Pada tahap kedua, infeksi mulai meluas pada kelompok
pelacur dan pelanggannya.Pada tahap ketiga, berkembang penularan pada isteri
dari pelanggan pelacur.
Pada tahap ke empat mulai meningkat penularan pada bayi
dan anak dari ibu yang mengidap HIV.
KERENTANAN WANITA PADA INFEKSI HIV :Wanita lebih rentan terhadap penularan
HIV akibat faktor anatomis-biologis dan faktor sosiologis-gender.Kondisi
anatomis-biologis wanita menyebabkan struktur panggul wanita dalam posisi
“menampung”, dan alat reproduksi wanita sifatnya “masuk kedalam” dibandingkan
pria yang sifatnya “menonjol keluar”. Keadaan ini menyebabkan mudahnya terjadi
infeksi khronik tanpa diketahui oleh ybs. Adanya infeksi khronik akan
memudahkan masuknya virus HIV.Mukosa (lapisan dalam) alat reproduksi wanita
juga sangat halus dan mudah mengalami perlukaan pada proses hubungan seksual. Perlukaan ini juga memudahkan terjadinya infeksi virus HIV.
Faktor sosiologis-gender berkaitan dengan rendahnya
status sosial wanita (pendidikan, ekonomi, ketrampilan). Akibatnya kaum wanita
dalam keadaan rawan yang menyebabkan terjadinya pelcehan dan penggunaan
kekerasan seksual, dan akhirnya terjerumus kedalam pelacuran sebagai strategi
survival.
Kasus di Ghana dalam pembangunan Bendung Sungai Volta,
menyebabkan ribuan penduduk tergusur dari kampung halamannya. Kaum pria bisa
memperoleh kesempatan kerja sebagai buruh dan kemudian menjadi nelayan. Kaum
wanita yang hanya terbiasa dengan pekerjaan pertanian akhirnya tersingkir ke
kota dan terjerumus pada pekerjaan hiburan dan penyediaan jasa seksual. Akibatnya
banyak yang menderita penyakit menular seksual (termasuk HIV) dan meninggal
akibat AIDS.
Di Thailand Utara, akibat pembangunan ekonomi dan
industri yang berkembang pesat menyebabkan lahan pertanian berkurang dan wanita
tergusur dari pekerjaan tradisionalnya di bidang pertanian. Sebagian besar
kemudian migrasi ke kota-kota besar dan menjadi pekerja seks dan akhirnya
tertular oleh HIV.
SITUASI HIV/AIDS DI INDONESIA :Sampai dengan bulan September 1996,
jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 449 orang, dengan kelompok umur terbanyak pada
usia 20-29 tahun (47%) dan kelompok wanita sebanyak 27%. Kelompok usia
produktif (15-49 tahun) mencapai 87%. Dilihat dari lokasi, kasus terbanyak
ditemukan di DKI Jakarta, Irian Jaya dan Riau.Jumlah kasus yang tercatat diatas
adalah menurut catatan resmi yang jauh lebih rendah dari kenyataan sesungguhnya
akibat keterbatasan dari sistem surveilance perangkat kesehatan
kita.Permasalahan HIV/AIDS di banyak negara memang memperlihatkan fenomena
gunung es, dimana yang tampak memang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah
sesungguhnya.
Upaya penanggulangan AIDS di Indonesia masih banyak
ditujukan kepada kelompok-kelompok seperti para pekerja seks dan waria,
meskipun juga sudah digalakkan upaya yang ditujukan pada masyarakat umum,
seperti kaum ibu, mahasiswa dan remaja sekolah lanjutan. Yang masih belum
digarap secara memadai adalah kelompok pekerja di perusahaan yang merupakan
kelompok usia produktif.
Proyeksi perkembangan kasus HIV/AIDS di Indonesia
diperkirakan akan menembus angka 1 juta kasus pada tahun 2005, dan sesuai pola
epidemiologis yang ada maka jumlah kasus terbanyak akan ada pada kelompok usia
produktif (patut diingat bahwa pada tahun 2003 Indonesia akan memasuki pasar
bebas APEC dan membutuhkan SDM yang tangguh untuk bersaing di pasar global).
0 komentar:
Posting Komentar
Koment ea sobat
kamu kamu Komen Saya Follow